Mengenal Kapal Pinisi, Warisan dan Ikon Tanah Air yang Mempesona

Hai traveller! Kalian pada tau gak dengan kapal pinisi? Ya, kapal pinisi atau pun pinisi merupakan kapal layar dan salah satu ikon budaya maritim Indonesia yang telah mendunia. Kapal ini memiliki bentuk yang khas dengan layar yang menjulang tinggi dan lambung yang berkilau. Kapal ini telah mengarungi lautan sejak zaman dahulu, membawa cerita-cerita perjalanan, perdagangan dan budaya dari pesisir-pesisir Nusantara.

Pinisi adalah perpaduan antara keahlian tukang kayu tradisional Indonesia dengan kebutuhan untuk mengarungi lautan dengan cara yang lebih cepat dan efisien.

Berdasarkan asal-usulnya, kapal pinisi berasal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan yang telah digunakan masyarakat sejak abad ke-14.

Penasaran dengan kapal fenomenal yang satu ini? Berikut rangkuman informasi tentang Kapal Pinisi! Mulai dari sejarah hingga harga kapal.

Sejarah Kapal Pinisi

Pada abad ke-19, pelaut-pelaut dari Sulawesi mulai menggabungkan layar-layar besar berbentuk persegi dari jenis layar tanja dengan model-model layar depan dan belakang yang mereka lihat pada kapal-kapal Eropa yang berlayar di sekitar Nusantara.

Sejak awal abad ke-18, VOC membangun kapal bergaya Eropa di galangan-galangan Jawa untuk perdagangan di wilayah Asia, yang membawa metode konstruksi dan gaya layar baru, termasuk versi Belanda dari layar depan dan belakang yang inovatif.

Selama abad ke-19, angkatan laut kolonial dan perusahaan perdagangan dari Eropa, India, dan Tiongkok mulai mengoperasikan kapal sekunar gaya Barat, yang jumlahnya terus meningkat. Namun, laporan sejak tahun 1830-an juga mencatat ada penggunaan perahu dengan layar kain oleh kelompok "bajak laut" yang beroperasi di Selat Malaka.

Pada awalnya, layar kapal sekunar dipasang di atas lambung padewakang (padekawang adalah perahu tradisional yang digunakan oleh suku Makassar, suku Bugis dan suku Mandar dari Sulawesi Selatan). Namun, setelah beberapa waktu, para pedagang dari Sulawesi memilih untuk beralih ke penggunaan palari berhaluan tajam yang lebih cepat.

Lambung kapal dijadikan ruang kargo utama, dengan hanya sebuah kabin kecil untuk sang kapten yang terletak di dek buritan. Kru kapal tidur di dek atau di dalam ruang kargo. Dua kemudi panjang yang ditempatkan di sisi buritan, seperti yang digunakan pada lambung padewakang, tetap dipertahankan sebagai alat kemudi.

Pada tahun 1970-an, jumlah kapal palari-pinisi yang dilengkapi dengan mesin semakin meningkat. Desain tradisional lambung dan layar kapal Indonesia mengalami perubahan cepat. Karena lambung asli tidak cocok untuk dipasang mesin, lambung tipe lambo menjadi pilihan alternatif. Selanjutnya, kapasitas muatan terus ditingkatkan dalam tahun-tahun berikutnya. Hingga saat ini, rata-rata Perahu Layar Motor (PLM) mampu mengangkut hingga 300 ton muatan.

Biaya dalam pembuatan perahu layar ini pun cukup fantastis mengingat bahan yang dipakai harus menggunakan bahan alami dengan kualitas tinggi. Harga kapal pinisi berkisar 3,8 miliar rupiah.

Maka, dapat disimpulkan bahwa kapal pinisi berasal dari Sulawesi Selatan yang dikembangkan pertama kali oleh suku Bugis dan suku Makassar.

Karakteristik

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari kapal Pinisi:

·         Bentuk Lambung yang Khas: Kapal Pinisi memiliki lambung yang khas, dengan bagian buritan yang lebih tinggi daripada bagian haluannya. Bentuk ini membantu menghadapi gelombang dan angin laut dengan lebih baik.

 

·         Layar Menjulang Tinggi: Salah satu ciri paling mencolok dari kapal ini adalah layarnya yang besar dan menjulang tinggi. Layar-layar ini memungkinkan kapal untuk berlayar dengan kecepatan yang baik, terutama saat angin menguntungkan.

 

·         Bahan Kayu dan Konstruksi Tradisional: Kapal Pinisi memiliki ukuran panjang 20-35 meter dengan berat sekitar 350 ton dan dibangun dengan menggunakan bahan kayu alami dan teknik konstruksi tradisional. Keahlian tukang kayu lokal tercermin dalam detail ukiran yang menghiasi bagian-bagian kapal.

 

·         Desain Praktis dan Efisien: Kapal layar ini didesain dengan perpaduan antara keahlian tukang kayu dan kebutuhan navigasi yang efisien. Bentuk lambungnya memungkinkan kapal untuk bermanuver dengan baik di perairan dangkal.

 

·         Fungsionalitas Serbaguna: Kapal Pinisi Makassar ini awalnya digunakan sebagai kapal dagang dan perahu nelayan. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kapal ini juga bertransformasi menjadi kapal pesiar dan digunakan dalam industri pariwisata.

 

·         Ukiran Tradisional yang Indah: Kapal dengan layar tinggi ini sering dihiasi dengan ukiran-ukiran tradisional yang indah. Ukiran-ukiran ini bukan hanya estetis, tetapi juga memiliki makna budaya dan cerita-cerita lokal.

 

·         Fleksibilitas dalam Penggunaan: Seiring dengan perkembangan, kapal Pinisi telah mengalami perubahan untuk memenuhi berbagai keperluan. Meskipun memiliki ciri khas tradisional, banyak jenis kapal Pinisi modern dilengkapi dengan mesin dan fasilitas modern.

 

·         Harga: Biaya dalam pembuatan perahu layar ini pun cukup fantastis mengingat bahan yang dipakai harus menggunakan bahan alami dengan kualitas tinggi. Harga kapal pinisi sekitar 3,8 miliar rupiah.

Seiring berjalannya waktu, kapal layar yang satu ini semakin mengalami peningkatan. Bahkan, tak hanya melayani rute perjalanan di Sulawesi. Kapal pinisi dari Jakarta menuju pulau wisata seperti pulau seribu dan Labuan bajo pun kini telah tersedia.

Makna Budaya

Kapal Pinisi merepresentasikan budaya maritim Indonesia yang kaya dan kekayaan keahlian tukang kayu tradisional. Kapal ini tidak hanya merupakan sarana transportasi, tetapi juga membawa nilai-nilai budaya, sejarah, dan identitas bangsa Indonesia.

Seperti yang pernah di ulas pada Taman herbal, Perahu layar legendaris ini sering kali menjadi simbol dalam upacara adat, festival, dan acara budaya. Contohnya saja seperti dalam suku Bugis dimana perahu Pinisi dibawa ke bibir pantai dalam tradisi Annyorong Loopi.

Penting untuk menjaga dan melestarikan Pinisi sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Organisasi dan inisiatif telah muncul untuk mempromosikan pembangunan kapal Pinisi yang berkelanjutan dan mendukung komunitas tukang kayu tradisional.

Dengan sejarah yang kaya dan bentuk yang elegan, kapal Pinisi tetap menjadi salah satu kebanggaan Indonesia dan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga warisan budaya dalam dunia yang terus berkembang.

Harga Sewa Kapal Pinisi

Sekarang di Labuan Bajo, ada banyak perusahaan kapal yang berlomba-lomba untuk menawarkan fasilitas yang lebih baik di kapal pinisi. Di Labuan Bajo, kapal pinisi dapat kamu pilih dari beberapa pilihan yang ada. Yang bikin beda antara satu kapal dan yang lain itu adalah fasilitas yang ditawarkan dan ukuran kapalnya serta harganya yang berbeda-beda.

Dan untuk harga sewa Kapal Pinisi Labuan Bajo 2023 beragam ya guys. Berikut daftar harga sewanya:

·         Luxury Pinisi VIP Rp.125.000.000/Kapal

·         Luxury Pinisi Rp.70.000.000/Kapal

·         Deluxe Pinisi Rp.45.000.000/Kapal

·         Superior Pinisi Rp.25.000.000/Kapal

·         Standart Pinisi Rp.14.000.000/Kapal

·         Kapal Speed Boat Rp.9.000.000/Kapal

·         Kapal Open Deck Rp. Rp.3.500.000/Kapal

FYI nih guys, UNESCO telah memutuskan bahwa seni pembuatan kapal pinisi dari Sulawesi Selatan terpilih menjadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda (Intangible Cultural of Humanity). Wah, keren ya guys.

Nah, itu dia rangkuman tentang Kapal Pinisi yang telah menjadi warisan dan ikon bagi Tanah Air. Perahu layar ini menjadi bukti dari keindahan dan kearifan Indonesia yang tak terkalahkan. Dan buat kamu yang ingin menikmati indahnya alam dengan kapal ikonik ini, percayakan perjalananmu kepada Mari Liburan! Selamat Liburan.